Kawanku yang dicintai Allah, sebelumnya saya memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Beberapa negara yang mayoritas muslim, tinggal berdampingan dengan masjid dalam radius 500 meter hampir-hampir tidak dapat terelakkan.
Jika ada keluhan mengenai masjid yang terlalu sering menggunakan pengeras suara luarnya di luar waktu azan atau di luar waktu-waktu yang dapat dimaklumi, memang benar ada satu atau dua dari puluhan masjid yang bahkan saya sebagai muslim pun mengeluh akannya. Tetapi jangan khawatir, masjid-masjid seperti itu tidaklah banyak.
Saya pernah menjumpai sebuah masjid di mana masih dinihari, sekitar satu jam sebelum subuh sudah menggunakan pengeras suara luar. Meskipun niatnya baik untuk membangunkan muslim untuk shalat malam, namun terkadang ajakan dan himbauan yang keluar dari pengeras suara masjid begitu lama dan sangat mengganggu.
Bayangkan seseorang yang benar-benar membutuhkan waktu tidur ekstra namun pengeras suara tersebut justru menghambat waktu istirahatnya. Bahkan tidak jarang, penggunaan pengeras suara di waktu yang tidak tepat dapat merusak kualitas ibadah para muslim itu sendiri.
Lalu bagaimana tanggapan Islam itu sendiri mengenai polusi suara yang dihasilkan oleh masjid?
Nabi kami yang mulia, Nabi Muhammad saw. pernah bersabda:
“Dari Abu Said, ia bercerita bahwa Rasulullah SAW melakukan itikaf di masjid. Di tengah itikaf ia mendengar jamaah membaca Al-Quran dengan lantang. Rasulullah kemudian menyingkap tirai dan berkata, ‘Ketahuilah, setiap kamu bermunajat kepada Tuhan. Jangan sebagian kamu menyakiti sebagian yang lain. Jangan juga sebagian kamu meninggikan atas sebagian lainnya dalam membaca.’ Atau ia berkata, ‘dalam shalat,’” (HR. Abu Dawud)
Para muslim tidak diperkenankan untuk mengganggu aktivitas orang lain.
Beberapa negara-negara timur tengah yang notabene mayoritas muslim seperti Mesir dan Arab Saudi, sepertinya mereka memiliki aturan ketat mengenai penggunaan pengeras suara masjid, bahkan suara yang keluar tidak boleh melebihi 85 desibel. Namun saya masih tidak yakin dengan negara lainnya.
Jadi kawan yang budiman, sebenarnya sangat disayangkan jika masih ada masjid-masjid yang menggunakan pengeras suara luar secara berlebihan, apalagi hingga mengganggu aktivitas orang-orang. Mereka yang sedang butuh konsentrasi, mereka yang sedang sedang sakit gigi, manula, dan lain sebagainya, mereka memerlukan ketenangan.
Padahal masjid dibangun untuk menaungi dan mengayomi umat sekitar, jadi bukan sebagai tempat ibadah semata, melainkan juga sebagai tempat untuk menimba ilmu dan bersosial, tempat yang menjadi panutan orang-orang di sekitarnya.
Fungsi masjid sudah retak jika masjid mengabaikan hal ini.
Kita perlu menyadari pula bahwa beberapa umat Islam masih perlu edukasi khusus tentang polusi suara.