Menanam Pohon, Ibadah yang Kerap Dilupakan

Kawanku yang dicintai Allah Ta’ala, perlu kita ketahui bahwa jika kita berbicara masalah ibadah, maka bukan hanya ibadah vertikal kepada Tuhan saja, melainkan juga kepada sesama makhlukNya.

Dan yang dimaksud makhluknya di sini adalah bukan hanya manusia dan hewan saja, melainkan kepada lingkungan alam yang berada di atas bumiNya ini.

Telah kita ketahui bahwa alam yang rusak akan menyebabkan dampak yang sangat tidak menyenangkan bagi kita semua. Selain dapat menyebabkan bencana alam, dampak yang lebih kecil pun akan mengganggu kesehatan kita sehingga mengurangi kenyamanan beribadah dan beraktivitas.

Apalagi jika alam telah rusak, hutan telah ditebangi, air dan udara telah sangat berpolusi, maka dikhawatirkan sesuatu yang mengerikan akan datang akibat dari ekosistem yang sudah kotor dan tidak lagi seimbang.

Sayangnya, masih banyak manusia yang mengabaikan pelestarian lingkungan mereka. Padahal, Allah Ta’ala telah menyinggung dalam salah satu ayatNya.

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
(QS. Ar-Rum: 41)

Seorang muslim harusnya menyadari bahwa Islam juga sangat peduli dengan pelestarian alam. Bahkan, Islam sangat mendorong pemeluknya agar terus merawat lingkungan, termasuk salah satunya menanam pohon.

Kawanku yang dirahmati Allah Ta’ala, menanam pohon, sebuah hal yang sebenarnya mudah, namun memiliki efek positif yang begitu dahsyat bahkan dapat dikategorikan sebagai sedekah.

Nabi Muhammad saw., bersabda,

“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.”
(HR. Muslim)

Bahkan begitu kuatnya himbauan agama untuk menjadikan lingkungan tetap hijau, beliau saw. juga bersabda,

“Jika terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya, maka tanamlah.”
(HR. Bukhari dan Ahmad)

Faktanya, Bank Dunia memperkirakan bahwa sekitar 3,9 juta mil persegi (10 juta km persegi) hutan telah hilang sejak awal abad ke-20.

Ini adalah berita yang sangat mengkhawatirkan. Karbon dioksida yang tidak terserap oleh pohon akan menjadi efek rumah kaca.

Perlu diketahui, efek rumah kaca ini dapat menyebabkan suhu yang semakin panas sehingga dapat mencairkan es di kutub. Kemudian, efek berikutnya akan terjadi banyak banjir bandang dan badai besar karena cuaca yang tidak stabil. Benar-benar mengkhawatirkan bukan?

Jadi, untuk memulihkan kembali alam yang pohonnya telah banyak ditebangi, setiap manusia terutama muslim itu sendiri sangat dianjurkan untuk menanam pohon.

Jangan khawatir mengenai repotnya menanam pohon. Kalian dapat membeli pot berikut tanah pupuknya secara online. Kemudian carilah tumbuhan yang dapat ditumbuhkan di pot seperti cabai, apel, kacang hijau, dan jeruk nipis. Tanaman hias pun bisa menjadi pilihan lain di sini.

Bahkan beberapa tanaman ada yang dikenal sebagai penyerap gas polusi yang handal seperti sansivera atau lidah mertua. Mengapa kita tidak berbuat baik kepada alam dan mulai menaruh itu semua di pekarangan atau di depan jendela kamar kita?

Dengan memiliki tanaman di rumah, udara akan semakin sejuk dan bersih karena selain dapat menyerap polusi, tanaman tersebut juga dapat mengeluarkan uap air yang dapat menurunkan sedikit temperatur saat sedang terik.

Terakhir, ada ancaman yang tidak main-main jika seseorang menebang pohon sembarangan. Nabi Muhammad saw, beliau bersabda,

“Barang siapa menebang pohon bidara (pohon yang dapat tumbuh di daerah tandus) yang menaungi orang yang sedang dalam perjalanan dan hewan ternak dengan zalim serta dengan  cara tidak baik, maka Allah akan menuangkan air panas pada kepalanya di neraka.”
(HR. Abu Dawud)

Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *